Halaman

Kamis, 21 April 2011

Cara kerja aerosol dalam sprayer



Aerosol Spray bekerja dalam sebuah konsep dasar: sebuah fluida tekanan tinggi mengembang untuk memaksa cairan lain melalui nozel. Penemunya terinspirasi oleh dari minuman berkarbonasi bertekanan yang dapat menciptakan tekanan yang lebih besar.

Propelan, Berfungsi memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan bahan dari wadah dan dalam kombinasi dengan komponen lain mengubah bahan ke bentuk fisik yang diinginkan. Sebagai propelan digunakan gas yang dicairkan atau dimampatkan, ex: hidrokarbon, khususnya turunan fluoroklorometana, etana, butana, dan pentana(gas yang dicairkan), CO2, N2 dan nitrosa (gas yang dimampatkan). Sistem propelan yang baik harus mempunyai tekanan uap yang tepat sesuai dengan komponen aerosol lainnya.

CARA KERJA AEROSOL

Aerosol bekerja dengan dasar berikut :

  1. Jika suatu gas yang dicairkan berada dalam wadah yang tertutup, maka sebagian dari gas tersebut akan menjadi uap dan sebagian lagi tetap cair. Dalam keadaan keseimbangan, fase uap naik, fasa cair turun.
  2. Komponen zat aktif obat tersebut dilarutkan atau didispersikan dalam fase cair dari gas tersebut.
  3. Fase uap gas memberikan tekanan pada dinding dan permukaan fasa cair.
  4. Jika pada fasa cair dimasukkan tabung yang pangkalnya melekat pada katup dan hanya ujungnya yang masuk ke fasa cair, maka karena tekanan uap tersebut, fasa cair akan naik melalui tabung ke lubang katup.
  5. Jika tombol pembuka (aktuator) ditekan, katup terbuka, dan fasa cair didorong keluar selama aktuator ditekan.
  6. Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh fasa cair yang menguap.
  7. Fasa cair yang keluar bersama zat aktif, karena titik didihnya terlampaui, akan menguap di udara menyebabkan terjadinya bentuk semprotan atau spray.



1 komentar: